KHAMIS, NOVEMBER 22, 2012
Sunnah Berbekam Dalam Kitab Tibb An-Nabawi
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berubat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Madu menjadi dasar obat-obatan, terutama obat yang berasal dari tumbuhan (Herba) yang alamiah dan tidak mengandung Kimia sintetis. Bekam, menjadi dasar kepada Pembedahan, dan Api menjadi dasar kepada perobatan Laser.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya kaedah pengubatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Dalam Hadits lain riwayat Tirmidzi menerangkan : “Bahwa ketika Nabi SAW dalam perjalanan Isra' Mi’raj, Baginda bertemu dengan Malaikat yang memerintahkan supaya umat Muhammad SAW menggunakan Bekam sebagai kaedah rawatan penyakit”. Pesan tersebut berulang-ulang sehingga Baginda takut hal tersebut menjadi Fardhu atas umatnya.
Rasulullah memuji orang yang berbekam : “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh, serta menajamkan penglihatan”. Allah mengkhususkan dalam satu tahun sebulan di bulan Ramadlan untuk mencuci ‘Rohani’ dengan berpuasa, jadi wajarlah kita mensucikan ‘Jasmani’ dengan ‘Berbekam’. Berbekam sebelum berpuasa akan lebih baik manfaatnya.
Dari Annas bin Malik r.a katanya : “Abu Thaibah membekam Rasulullah SAW, maka beliau suruh berikan kepadanya segantang kurma”.
Dari Ibnu Abbas r.a katanya : “Nabi SAW berbekam dan diberinya orang yang membekam itu (Upah/red.). Jika pemberian itu ‘Haram’, Baginda S.A.W tidak akan memberinya”.
BerBekam, Sunnah Rasul yang semakin ditinggalkan sejak sekian lama, namun kajian saintis moden mutakhir ini telah kembali mengakui kehebatan atau kemujaraban rawatan bekam ini hingga kembali terkenal sebagai rawatan yang mampu menyembuhkan pelbagai penyakit(dengan izin Allah). Bekam adalah satu perawatan kesihatan peninggalan Rasulullah SAW yang telah dimodenkan mengikuti kaedah saintifik untuk mengeluarkan sisa–sisa toksid yang berbahaya dari badan kita melalui permukaan kulit. Ini adalah salah satu cara ‘Detoksifikasi’ (pengeluaran toksid) yang berkesan serta selamat tanpa ada kesan sampingan. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, karena itu banyak toksid berkumpul di dalam kulit.
Gambar menunjukkan antara titik bekam yang ada pada tubuh kita yang masing-masing punya khasiat dan manfaatnya tersendiri. InsyaAllah.
Gambar dibawah sebagai contoh bekam yang telah dilakukan.
Bahu, leher dan kepala antara titik sunnah Rasulullah s.a.w
antara 10 titik asas berbekam yang disarankan bagi mereka yang belum pernah berbekam dan bagi yang nak menjadikan amalan. Titik-titik lain bergantung pada penyakit.
Antara tanda berlakunya penyembuhan dalam badan dengan keluarkan buih buih angin, darah beku, wap panas dan darah yang kekuningan (asid urik) yang akan sebabkan pelbagai penyakit seperti gout.
10 Titik seperti gambar rajah adalah titik sunnah yang Nabi kita Muhammad s.a.w sering lakukan dan jadikan amalan.
Menurut Ibnu Sina dalam kitabnya, bahwa saat yang baik untuk berbekam ialah pukul 2-3 petang, karena darah saat itu sedang mengembang dan darah-darah toksid senang dikeluarkan. Sebelumnya boleh dilakukan ½ jam diwapkan, rehat 15 menit, kemudian baru berbekam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda : “Barang siapa berbekam pada tanggal 17, 19, 21 bulan Hijriah, maka itu adalah hari-hari yang menyembuhkan segala penyakit”.Segerakan pertolongan kepada pesakit yang memerlukan perawatan, berilah sentuhan-sentuhan ‘Ilahiah’ serta memohon kepada Allah. Sebagaimana memakan obat, berbekam juga adalah salah satu kaedah perawatan yang hanya Allahlah sebagai ‘Penyembuh’.
Karena Berbekam merupakan sunnah Rasulullah SAW, maka ia mempunyai hikmah yang luar biasa dari segi keberkesanannya.
SIAPA YANG TIDAK BOLEH BERBEKAM
1. Peasakit yang sakit parah dan tidak ada daya/tanpa upaya
2. Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit
3. Pada perut orang yang baru habis makan berat
4. Pada perut ibu yang sedang mengandung
5. Pada setiap lubang : hidung, telinga, puser, dubur dll.
6. Pesakit Diabetes yang sudah parah
7. Pesakit AIDS atau HIV
8. Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (tak boleh bekam basah)
9. Penderita penyakit kanser darah.
10.Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan
11.Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah atau pengidap penyakit kuning karena hepatitis
12.Pesakit yang melakukan cuci darah
13.Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderita flu dan semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan
14.Wanita hamil pada 3 bulan pertama
15.Terhadap orang yang terkena sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali jurubekam yang telah mampu menghadapi kes seperti ini.
16.Pesakit yang masih mengamalkan ubat pelancar darah, kecuali dibekam dengan sangat hati-hati. Sama juga dengan orang yang kelelahan atau penat, sehingga ia beristirahat
17. Punya penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pesakit yang menggunakan peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
Mengapa kita sebagai Muslim tidak menjadikan,
“Perawatan Bekam” sebagai pilihan,
sehingga mendapatkan Rahmat dan Barokah dari Allah,
sebagai Dzat yang menyembuhkan segala jenis penyakit …?
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.