Saturday, 31 August 2013

Kerajaan Arab Saudi yang semakin rapuh

   Kerajaan Arab Saudi yang semakin rapuh & ERA KEMUNCULAN TENTERA AL MAHDI.

Ashabu Rayati Suud adalah generasi akhir "Thaifah Mansurah" yang dijanjikan. Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah manshurah disebutkan, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.” [1]




Riwayat tersebut menjelaskan bahwa di akhir zaman, kelompok Thaifah Manshurah adalah mereka yang bergabung dengan Imam Al-Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal adalah salah satu yang akan dikalahkan oleh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itulah adalah mereka yang bersama Al-Mahdi, sedang mereka yang menolak Al-Mahdi adalah munafik (hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima’). Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada Al-Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud.

Membicarakan kemunculan Imam Al-Mahdi, kita tidak dapat terlepas dari membicarakan satu kelompok manusia yang menamakan dirinya sebagai pasukan panji hitam (Ashhabu Rayati Suud / The Black Banner). Kelompok ini memiliki beberapa ciri khusus yang akan lebih memudahkan bagi seseorang untuk mengenalinya. Meskipun demikian, tidak mudah bagi seseorang untuk menjustifikasi kelompok tertentu bahwa mereka adalah Ashhabu Rayati Suud. Sebab ciri-ciri tersebut juga banyak dimiliki oleh banyak manusia dan kelompok, sedang riwayat yang menunjukkan asal keberadaan mereka (Khurasan) merupakan sebuah wilayah luas yang dihuni oleh banyak manusia.

Riwayat tentang Ashhabu Rayati Suud yang sampai pada darjat hasan adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Tsauban :

“Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi. [2]

Riwayat tersebut tidak banyak menjelaskan ciri-ciri fizikal tertentu secara terperinci sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat lainnya. Tentang maksud perbendaharaan dalam riwayat tersebut Ibnu Katsir berkata, “Yang dimaksud dengan perbendaharaan di dalam hadits ini ialah perbendaharaan Ka’bah. Akan ada tiga orang putera khalifah yang berperang di sisinya untuk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah Al-Mahdi yang akan muncul dari negeri Timur.

Zaman Kemunculan Ashabu Rayati Suud

Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashhabu Rayati Suud adalah di saat kemunculan Al-Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan Ashhabu Rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum kemunculan Al-Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan mendadak dan secara tiba-tiba. Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kemelut peperangan dan kekusutan dunia masakini.

Ciri khas mereka dalam riwayat di atas – memiliki kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimiliki oleh kaum sebelumnya – menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan jiwa kepahlawanan yang mereka miliki, terutama sekali jika dilihat dalam konteks sekarang dimana pihak musuh-musuh Islam telah menguasai sepenuhnya segala kemajuan dalam teknologi senjata peperangan moden. Bagaimanakah golongan ini mampu memberi kesan yang mendalam dalam percaturan dunia melainkan dengan bantuan ALLAH SWT semata-mata.

Riwayat Tsauban di atas juga mengisyaratkan bahwa kemunculan Ashabu Rayati Suud ini terjadi di saat kematian seorang Raja Saudi yang dilanjutkan dengan pertikaian tiga putra khalifah untuk memperebutkan Ka’bah.

Dalam hal ini, banyak analisa menyebutkan bahwa boleh jadi syarat tersebut akan segera menjadi realiti kenyataan dengan melihat rentetan peristiwa serta pergolakan pemerintahan Kerajaan Arab Saudi itu sendiri. Tony Khater. [3], seorang penganalis politik Amerika dengan spesialisasi kajian Timur Tengah khususnya Arab Saudi, telah secara konsisten menyebutkan tentang terpecahnya pemerintahan Arab Saudi menjadi empat kelompok sebelum wafatnya Raja Fahd, seakan-akan kelompok-kelompok itu memunyai pemerintahannya sendiri-sendiri, yaitu pemerintahan Raja (Putra Mahkota) Abdullah, pemerintahan Putera Mahkota Nayef, pemerintahan Putera Mahkota Sultan, dan pemerintahan Putera Mahkota Salman.

Dengan wafatnya Raja Fahd, lalu Putra Mahkota Abdullah yang berusia 80 tahun ketika itu naik takhta menjadi Raja, maka di bawahnya terdapat tiga putera dengan pemerintahannya sendiri-sendiri yang bersiap-siap menggantikannya ketika ia wafat nanti, yaitu Putera Mahkota, Putera Mahkota Sultan, dan Putera Mahkota Salman.

Pada tahun lepas, Putera Mahkota Sultan bin Abdulaziz Al Saud pula wafat pada tanggal 23 Oktober 2011 menjadikan kini tinggal tiga putra khalifah. Sekali lagi diingatkan bahawa Riwayat Tsauban di atas mengisyaratkan bahwa kemunculan Ashabu Rayati Suud dari Khorasan ini terjadi di saat kematian seorang Raja Saudi yang dilanjutkan dengan pertikaian tiga putra khalifah untuk memperebutkan perbendaharaan bumi Ka’bah.

Pergolakan dan perkembangan politik kerajaan Arab Saudi dimasakini membuktikan dengan jelas bahawa ia berada pada tahap yang paling goyah. Raja Abdullah sudah pon berusia 89 tahun. Putera Mahkota Nayef yang berusia 78 tahun pula kini dikatakan berada dalam keadaan membimbangkan kerana penyakit kanser leukemianya kembali melanda.

Dengan semua rentetan peristiwa yang telah dan sedang berlaku kini apakah ia menjadi tanda kemunculan Al-Mahdi dan menjadi tanda keluarnya Ashabu Rayati Suud? Apakah kita masih ingin mempertikaikan bahawa kita kini sudah berada di ambang akhir zaman yang kritikal? Apakah anda masih ingin memandang remeh tentangnya? Terpulang.
_______________________________________________

[1]. [HR. Abu Daud: Kitab al-jihad no. 2125, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1959.]
[2]. [Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi 2: 1467: Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, “Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain.” (An-Nihayah fit Firan 1:29 dengan tahqiq DR. Thana Zaini).]
[3]. [Pada laman Saudipolitics.com, 1 Januari 2004, Tony Khater, THE UNITED STATES AS UNWANTED BROKER IN ROYAL SECESSION; IT WANTS BANDAR BIN SULTAN AS CROWN PRINCE”]

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...